Kapan Keputusan yg ekstreem kita lakukan....

Dalam mengelola usaha dan mengambil , kita selalu mempertimbangkan untung rugi, karena setiap hari kita harus mengambil puluhan bahkan rausan keputusan, maka kerjaan kita yg terahir umumnya hanya 2 yaitu, YES and No dan kebanyakan org selalu bersikap hati hati, Check n Recheck dan Check and Balance, karena smua keputusan kan berdampak pada profit dan Biaya, Semakin ekstreem, maka semakin besar biaya akan tetapi semakin besar keunntungan. Umumnya kita lbh senang main di jalur aman, yaitu Moderat, danb bahkan banyak yg menunda keputusan (ini juga tdk baek),,,,,

Dalam pemahaman kami, kapan kita harus mengambil keputusan ekstrem, yaitu jika kita dihadapkan pada resiko Hidup dan mati, jadi theorynya lebih baek mengambil resiko apapun jika sdh tdk ada pilihan dan pilihlah yg terbaik dari yg jelek (Hidup dan mati usaha), sebagai contoh jika kita harus menlaksanakan PHK dan mencari karyawan yg baru, maka selesaikan segera apapun resikonya dan jangan digantung, jika tdk ada uang maka juallah asset. Dalam penjualan asset pun tahapannya ; Kuras harta dan tabungan, selanjutnya Mobil dan rumah (sementara Ngontrak dulu) dan terahir baru tutup usaha. Jadi menutup Usaha harus yg terahir, karna kebanyakan entrepreneur demi gengsi mengorbankan mesin pncetak uang (Usaha) ini salah besar...

Dalam Dunia Politik sama, dalam pemahaman kami, saat SBY memutuskan mengandeng Pak Boediono sebagai Wapres, itu keputusan Ekstrem (Berani menetang arus), dan konsekwensinya Pak Boediono "di Goyang" habis da;lam politisasi kasus Century,, dan kita tahu sekarang cost yg dibayar cukup mahal (pemerintah terus digoyang dgn berbagai Issue miring).

Smoga ilistrasi kami diatas, cukup memberikan dorongan bagi kita utk mencari solusi terbaik dalam mepertahankan usaha...

salam entrepreneur..